A. Pelatihan Keterampilan Pembuatan Makanan Olahan Ikan
Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Senin tanggal 16 Mei 2016 bertempat di Klub Nova Jl. Panjang No. 8A Jakarta Barat.
Mentor pada pelatihan ini adalah Ibu Enny Kasim dengan materi pembuatan empek-empek, seperti empek-empek kapal selam, empek-empek mie, adaan dan lenjer. Kemudian dilanjutkan dengan pembuatan tekwan dan sup kaldu ikannya.
B. Pelatihan Keterampilan Memasak Masakan Khas Sumatera Utara
Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 17 Mei 2016, bertempat di Klub Nova Jl. Panjang No. 8A Jakarta Barat.
Mentor pada pelatihan ini adalah Chef Uchang dengan materi pembuatan ikan mas arsik, ikan panggang geleng, dan ikan pari bakar yang merupakan masakan yang terkenal khas dari Sumatera Utara.
C. Pelatihan Bertema “Menumbuhkan Jiwa Wirausaha”
Pelatihan bertema “Menumbuhkan Jiwa Wirausaha” dilaksanakan pada hari Rabu tangga 18 Mei 2016 di Aula Kantor Perwakilan Jakarta Provinsi Sumatera Utara Jl. Jambu No.29 Menteng Jakarta Pusat.
Mentor pelatihan tersebut adalah Jaya Bhakti Nurhana dari ESQ dengan membangkitkan motivasi peserta untuk berwirausaha mandiri dan berani mengambil resiko.
D. Pelaksanaan Studi Lapangan ke Tanjung Pandan
Studi lapangan dalam rangka kegiatan Pemberdayaan Masyarakat Asal Sumatera Utara yang ada di Jakarta dan sekitarnya ini dilaksanakan di Provinsi Bangka Belitung selama tiga hari tanggal 19 – 21 Mei 2016. Pada hari Kamis, 19 Mei 2016, peserta studi lapangan tiba di Tanjung Pandan dan langsung mendatangi tempat pembuatan abon ikan “Rumah Besar” yang merupakan industri rumah tangga. Abon ikan “Rumah Besar” memproduksi abon ikan berdasarkan stok ikan yang ada. Jika stok ikan sedang sulit, maka produksi abon akan terhenti hingga menunggu stok ikan cukup untuk kembali memproduksi.
Kegiatan studi lapangan berlanjut pada hari Jumat, 20 Mei 2016 dengan mengunjungi tempat produksi Kerupuk Ikan “Keluarga”. Kerupuk ikan “Keluarga” merupakan tempat memproduksi kerupuk yang paling besar di Belitung. Peserta diajak untuk melihat proses pembuatan dan mencoba terlibat dalam pembuatan kerupuk ikan tersebut. Mulai dari memisahkan ikan dari kulit dan duri, membuat adonan kerupuk, merebus, memanggang atau mengeringkannya di atas bara api, hingga menggoreng.
Di hari terakhir, peserta diajak untuk mencicipi Mie Belitung “Atep” yang paling terkenal di Tanjung Pandan, Belitung. Mie Belitung “Atep” berlokasi di rumah pemiliknya, yang telah mulai berjualan sejak tahun 1973, yakni selama 43 tahun. Peserta kemudian diajak untuk mengunjungi pusat oleh-oleh khas Belitung. Peserta melihat bagaimana makanan khas Belitung dapat diproduksi dan dijadikan mata pencaharian. Peserta melihat bagaimana industri rumah tangga dapat dijadikan bisnis yang menjanjikan.