Banyuwangi, 23/10 – Inovasi pelayanan publik yang telah dilakukan Pemerintah Kabupaten, Banyuwangi, Jawa Timur patut dijadikan referensi bagi daerah yang ada di Sumatera Utara.
Hal itu diungkapkan Wagub Sumut, Musa Rajekshah saat meninjau Lounge Pelayanan Publik dan Mal Pelayanan Publik milik Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Selasa (22/10). Wagub Sumut juga mengingatkan kepala daerah di Sumut untuk dapat berkomitmen melakukan pelayanan publik kepada masyarakat.
“Ini semua kembali lagi pada kabupaten/kota yang ada di Sumut. Kita akan sampaikan supaya semua daerah bertanggung jawab untuk melayani masyarakatnya,” ujar Musa Rajekshah yang akrab dipanggil Ijeck.
Dalam peninjauan tersebut, Ijeck melihat langsung bagaimana Lounge Pelayanan Publik yang terletak di Kantor Bupati Banyuwangi. Ijeck kemudian melihat berbagai aplikasi yang digunakan untuk mencari informasi mengenai pemerintah.
Melalui sistem ini, segala informasi yang bersifat publik dapat diakses secara transparan mulai dari perencanaan anggaran keuangan, pendidikan, memonitor masyarakat yang kurang mampu hingga dapat melihat peta masyarakat yang sedang sakit. Melalui sistem ini, Pemkab Banyuwangi dapat mengambil kebijakan berdasarkan data yang telah diperoleh.
Dijelaskan Asisten I Pemerintahan Pemkab Banyuwangi, Choirul Ustady bahwa Lounge Pelayanan Publik ini berfungsi sebagai ruang untuk memberikan informasi pelayanan publik kepada masyarakat.
Usai melihat Lounge Pelayanan Publik, Ijeck kemudian melihat Command Center Pemkab Banyuwangi. Di sini Ijeck melihat monitor yang tersambung dengan cctv dari berbagai lokasi di kota Banyuwangi.
“Ini kunjungan kita ke Kantor Bupati Banyuwangi. Kita dibawa mengunjungi Lounge Pelayanan Publik, di sini kita lihat sistem yang transparan melalui aplikasi di masing- masing dinas terus juga melihat Command Center dan tempat lain yang bisa menerima tamu masyarakat umum terkait informasi publik,” ujar Wagub.
Dalam kunjungan ini, Wagub mengajak Bupati Labuhan Batu Utara, Bupati Serdang Bedagai, Wakil Bupati Karo, Sekda Langkat, OPD Pemprov Sumut, OPD Deli Serdang, OPD Batubara dan rombongan lainnya.
Usai dari Lounge Pelayanan Publik, rombongan kemudian melanjutkan peninjauan ke Mal Pelayanan Publik di Jalan Sritanjung, Banyuwangi.
Tiba di Mal Pelayanan Publik, Wagub langsung melihat berbagai pelayanan yang ada. Dijelaskan Choirul Ustady, Mal Pelayanan Publik ini sudah melayani sekitar 203 jenis layanan yang terdiri dari berbagai instansi. Dijelaskan Choirul, semua pelayanan publik di tempat tersebut saling terintegrasi.
“Di sini kita mengintegrasikan semua layanan yang awalnya dulu layanan di SKPD sekarang kita tarik semua jadi kewenangannya ada di sini. Sementara SKPD teknis hanya memberi rekomendasi. Pelayanannya juga telah berbasis online sehingga akan lebih mudah untuk masyarakat,” ujar Choirul.
Ijeck mengapresiasi bagaimana Mal Pelayanan Publik melayani masyarakat. Dengan terintegrasinya berbagai pelayanan yang tersistem berbasis online, masyarakat semakin mudah mengurus berbagai dokumen dan perizinan.
“Jauh lebih terintegrasi. Di sini semua instansi ada mulai dari Kepolisian, Imigrasi, dari Badan Pertanahan semuanya ada. Artinya, masyarakat yang datang ke mari dapat menyelesaikan semua keperluannya. Jadi wajar kalau disebut namanya Mal Pelayanan Publik karena memang sifat dari Mal ini lengkap semua ada,” ujar Ijeck.
Diakuinya, keberadaan Mal Pelayanan Publik akan membuat kehadiran pemerintah semakin dirasakan oleh masyarakat. “Ini hal yang sangat baik karena apapun itu kita sebagai pemerintah bertanggung jawab untuk melayani masyarakat. Dengan pelayanan yang baik seperti ini masyarakat juga lebih mudah, tidak ada pungutan liar, sehingga masyarakat akan puas dengan kinerja pemerintah.
Dari kunjungannya tersebut, Ijeck meminta inovasi pelayanan publik yang telah dilakukan oleh Pemkab Banyuwangi dapat menjadi contoh bagi masing-masing daerah di Sumut. Untuk mewujudkannya tentu dibutuhkan komitmen dari kepala daerah.
“Sebenarnya ini tinggal komitmen ya. Komitmen yang dimulai dari pimpinan dan seluruh jajaran OPD lalu terus turun ke bawahnya. Karena memang bukan hal yang baru juga di pemerintahan dengan sistem e-government berbasis sistem aplikasi yang ada tapi memang perlu tekanan dari pimpinan dan perlu inovasi dari seluruh OPD,” kata Wagub.
Dalam kesempatan itu, Wagub juga mengapresiasi Pemkab Banyuwangi. “Banyuwangi ini luar biasa, kabupaten tapi sudah hampir bisa dibilang semuanya itu sudah sistematis. Semuanya itu sudah dengan unsur keterbukaan terutama apa yang dikerjakan harus bisa dirasakan manfaatnya bagi masyarakat,” ujar Wagub. (*)
(Humas Provsu)-(Riva)