Sabrina Tertarik Pelajari Pengelolaan Sampah dari Malaysia

sampah-dari-malaysia-sumut-5MEDAN – Produksi sampah di Sumatera Utara (Sumut) yang mencapai 10.091 ton/hari atau 3.683.135 ton/tahun menjadi persoalan tersendiri bagi pemerintah daerah. Terkait hal itu, Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Sumatera Utara (Sumut) R Sabrina tertarik dengan Malaysia yang dinilai berhasil mengelola sampah.

“Saya harus belajar dari Malaysia soal kebersihan. Bagaimana pengolahan sampah di sana, mulai dari pengelolaan sampah berasal dari limbah rumah, karena selain dari regulasi pasti ada faktor lainya yang membuat warga Malaysia khususnya di Penang, patuh untuk tidak membuang sampah sembarangan,” ujar Sabrina, ketika menerima kunjungan silahturahmi Konsul Jenderal Malaysia di Medan YM Aiyub Bin Omar bersama rombongan di Ruang Kerja Kantor Gubernur Jalan Pangeran Diponegoro Nomor 30 Medan, Kamis (13/2).

Sabrina menyampaikan, lebih tertarik belajar dari Malaysia lantaran dari kultur dan budaya Sumut tidak jauh berbeda dengan Malaysia. Sehingga apa yang sudah dilakukan di Malaysia sangat mungkin untuk diterapkan di Sumut.

“Malaysia itu kultur dan budayanya tak jauh berbeda dengan Sumut. Jadi mungkin apa yang sudah dilakukan di Malaysia bisa juga kita terapkan di sini. Sebab ke depannya Pemprov Sumut akan meningkatkan pengelolaan sampah dan limbah,”ungkap Sabrina.

Sampai saat ini, Sumut menghasilkan timbunan sampah sekitar 10.091 ton/hari atau 3.683.135 ton/tahun. Namun yang terkelola baru 11 %. Pada tahun 2019 agar sampah dapat dikelola dengan baik dan benar, Pemprov Sumut di telah membangun satu unit Pusat Daur Ulang (PDU) di Kecamatan Beringin, Kabupaten Deliserdang. PDU ini akan mengubah sampah menjadi kompos, biogas dan bahan bakar untuk produksi.

Selanjutnya, Sabrina pun mengapresiasi atas ikut sertanya Malaysia dalam hajatan setiap tahun yang diadakan oleh Pemprov Sumut yakni Pekan Raya Sumatera Utara (PRSU) yang sekarang telah berganti nama menjadi Sumut Fair. “Saya harap, usai kegiatan Sumut Fair, kerja sama perdagangannya akan lebih baik. Bila perlu kita bisa bentuk kerja sama Sister Province,” ujarnya.

Sebelumnya, Konsul Jenderal Malaysia di Medan YM Aiyub Bin Omar mengatakan, bahwa tahun ini Malaysia juga akan ambil bagian pada kegiatan Sumut Fair. “Kita sudah berpartisipasi di PRSU sejak tahun 1984. Tapi tahun ini sedikit berbeda karena tidak hanya Kerajaan Pulau Penang, tapi juga akan ditampilkan pameran pendidikan, sektor wisata dari Malaysia,” ujarnya.

Terkait pengelolaan sampah di Malaysia, Aiyub menjelaskan, bahwa di Malaysia warganya sejak usia belia sudah diajarkan untuk berpikir dan bertindak membuang sampah pada tempatnya. “Di usia kanak-kanak sudah diterapkan terlebih dahulu. Sehingga pada generasi seterusnya akan tercipta generasi yang gemar buang sampah pada tempatnya,” jelasnya.

Pertemuan yang berlangsung penuh kekeluargaan tersebut diakhiri dengan saling bertukar cendera mata dan foto bersama.

#humasprovsu
#badanpenghubungdaerahprovsu