Buka Acara Sosialisasi Kostratani, Sabrina Harapkan Kesejahteraan Petani Lebih Meningkat

sekdaprovsu-membuka-sosialiasi-kostratani-5MEDAN – 21/11, Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Sumatera Utara (Sumut) R Sabrina berharap program-program Kementerian Pertanian dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut dapat lebih meningkatkan kesejahteraan petani. Karena hingga saat ini masih banyak petani Sumut kondisi ekonominya belum baik.

Hal ini diungkapkan Sabrina saat membuka acara Sosialisasi Komando Strategis Pertanian (Kostratani) 2019 Provinsi Sumut, di Hotel Garuda Plaza Hotel Medan, Jalan Sisingamangaraja, Medan. Kostratani merupakan proyek jangka panjang dari Kementerian Pertanian, yang sudah dilengkapi sistem artificial intelligence atau kecerdasan buatan untuk membangun pertanian sampai sudut pinggiran.

Menurut Sabrina, rata-rata petani Sumut rendah secara penghasilan, padahal Sumut peringkat ke-5 produksi padi dan peringkat ke-6 produksi jagung di Indonesia. Bukan hanya itu, Sumut juga penghasil sayur-sayuran yang cukup besar, tetapi ini tidak terlalu berpengaruh pada para petaninya.

“Sumut itu peringkat ke-5 penghasil padi di Indonesia, tetapi NTP (Nilai Tukar Petani) kita di bawah 100. Ini rendah. Bukan hanya itu, kita juga penghasil sayuran. Cabai yang produksi besar di Sumut, tetapi harganya sangat mahal, sekitar Rp80 ribu, tetapi dengan harga segitu petani juga tidak makmur. Ini salahnya di mana. Ini perlu menjadi perhatian kita semua,” kata Sabrina, saat memberikan kata sambutan.

Sebagaimana diketahui, pertanian merupakan sektor penggerak ekonomi kebanyakan desa di Sumut, dan Pemprov Sumut saat ini memiliki misi untuk membangun desa menata kota. Ini membuat pertanian menjadi perhatian besar Pemprov Sumut di bawah kepemimpinan Gubernur Edy Rahmayadi dan Wakil Gubernur Musa Rajekshah.

Karena itu, Sabrina menilai Kostratani ini sangat penting untuk petani-petani Sumut. “Program Kementerian Pertanian ini sangat penting untuk meningkatkan kapasitas petani dan penyuluh pertanian di Sumut. Dengan meningkatnya kapasitas petani maka produksi akan lebih baik lagi, lebih berkualitas. Ini perlu kita lakukan dengan sebaik-baiknya,” tambah Sabrina.

Kepala Bidang Program dan Evaluasi Penyuluhan Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian Riza Fachrizal, selaku ketua panitia menyampaikan, sampai saat ini ada 9 kabupaten/kota yang meliputi 40 kecamatan sudah bergabung dengan Kostratani. Kesembilan kabupaten/kota tersebut adalah Mandailing Natal, Langkat, Tapanuli Utara, Padang Lawan Utara, Deliserdang, Serdangbedagai, Dairi, Tapanuli Selatan dan Humbahas. Kesembilan kabupaten/kota ini kemudian didampingi oleh Balai Penyuluh Pertanian (BPP) masing-masing daerah.

“Program bertujuan menguatkan pertanian di Indonesia dan kita memfokuskannya di tingkat kecamatan. Kenapa, karena kita ingin lebih dekat lagi dengan petani, langsung menyentuh mereka. Tujuan utamanya adalah memaksimalkan penyuluhan dan menghasilkan big data pertanian. Dengan memaksimalkan penyuluhan maka petani-petani kita akan lebih berkualitas yang juga akan berimbas kepada produksi,” kata Riza Fachrizal.

Acara yang dihadiri oleh Dinas Pertanian, penyuluh pertanian, camat dan para petani ini berlangsung selama dua hari. Peserta diberikan pengetahuan tentang Kostratani dan salah satu pematerinya adalah Inspektur Jendral Kementerian Pertanian RI Justan Ridwan Siahaan. Selain itu, acara juga dihadiri Kepala Badan Karantina Kementerian Pertanian RI Ali Jamil Harahap, Kepala Dinas Perkebunan Sumut Herawaty dan OPD lingkup pertanian Provinsi Sumut.**