MEDAN, 12/4 – Pada tahun 2020 – 2021 berbagai kebijakan telah ditempuh oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) dalam mempercepat pemulihan ekonomi. Langkah yang diambil secara terencana dan terukur mencakup sektor pertanian, sektor Usaha, Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) hingga pariwisata.
Hal tersebut disampaikan Wakil Gubernur (Wagub) Sumut Musa Rajekshah saat menghadiri acara Rapat Kunjungan Kerja Reses Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI), di Hotel JW Marriot, Jalan Putri Hijau Nomor 10 Medan, Senin (12/4).
“Upaya pemulihan ekonomi merupakan langkah yang harus dilakukan secara sungguh-sungguh dan secepat mungkin, untuk itu kita harus saling bahu-membahu meningkatkan kembali kinerja sektor-sektor strategis dan membuka kembali lapangan usaha dengan semaksimal mungkin,” ujar Musa Rajekshah yang akrab disapa Ijeck, mengawali paparan.
Dalam upaya pemulihan ekonomi, sambung Ijeck, sektor pertanian merupakan lapangan usaha yang paling banyak menyerap tenaga kerja dan merupakan sektor yang masih dapat tumbuh positif di masa pandemi Covid-19.
“Tentunya itu yang harus terus kita dorong, apalagi kini Sumut menjadi bagian dari program Food Estate oleh Pemerintah Pusat,” tutur Ijeck, yang turut didampingi Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Sumut R Sabrina.
Kemudian, untuk penguatan di sektor pariwisata, Pemprov Sumut melakukan optimalisasi Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Danau Toba dan Desa Wisata, optimalisasi pembangunan sektor industri, serta peningkatan investasi juga diharapkan mampu menjadi pengungkit bagi pemulihan ekonomi di Sumut.
Selain itu, sektor UMKM juga merupakan sektor yang diprioritaskan untuk dapat terus tumbuh dan dapat menyerap tenaga kerja. “Kita berharap ekonomi Provinsi Sumut yang ditargetkan tumbuh sebesar 4,8 %- 5,2% pada tahun 2021 dan sebesar 5,0 % – 5,4% pada tahun 2022 bisa dapat tercapai lewat program pemulihan ekonomi kita,” harapnya.
Tidak hanya sektor ekonomi, Ijeck juga mengatakan, bahwa sektor kesehatan tetap menjadi kunci utama yang dilaksanakan melalui penguatan protokol kesehatan di segala sektor. Serta peningkatan testing, tracing dan treatment, dalam memutus mata rantai penularan Covid-19, juga melakukan percepatan vaksinasi.
Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Rosmaya Hadi mengatakan bahwa untuk memperkuat pemulihan ekonomi perlu melakukan sinergi guna menjaga stabilitas. Dimana Pemprov Sumut dan BI bisa bersinergi dalam mengembangkan UMKM, ekonomi dan keuangan syariah.
“Istrumen kebijakan moneter makroprudensial dan sistem pembayaran diarahkan untuk mendukung pemulihan ekonomi melalui sinergi dengan pemerintah dan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK),” ujarnya.
Dalam upaya pemulihan ekonomi, BI di Sumut mengedepankan empat program utama, yaitu penguatan fungsi advisory kepada pemerintah daerah, untuk akselerasi pemulihan ekonomi. Kemudian dilakukan program dengan sistem pembayaran Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di berbagai segmen, pengembangan UMKM dan promosi perdagangan, investasi serta pariwisata.
Pada rapat tersebut turut hadir Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, yang juga merupakan pimpinan rombongan Dolfie, Anggota Komisi XI DPR RI Sihar Sitorus, Gus Irawan Pasaribu, Puteri Anetta Komarudin, Kepala Perwakilan BI Sumut Soekowardojo, Kepala Kantor Otoritas Jasa Keuangan Regional V Sumbagut Yusup Ansori dan Kepala Badan Pusat Statistik Sumut Syech Shaimi. **
#GerakanSumutPakaiMasker
#DiskominfoProvsu
#BadanPenghubungDaerahProvsu