MEDAN – 4/2, Sumatera Utara (Sumut) dan Jawa Timur (Jatim) menjalin kesepakatan bersama perdagangan antar provinsi melalui penandatanganan oleh Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dan Wakil Gubernur (Wagub) Sumut Musa Rajekshah, di Hotel Grand Mercure Jalan Sutomo Medan, Selasa (4/2). Dari agenda pertemuan antar pelaku perdagangan ini diharapkan perekonomian Indonesia meningkat dan tidak tergantung kepada negara lain.
Dalam sambutannya Wagub menyampaikan bahwa sebagai tuan rumah, acara Misi Dagang Jawa Timur merupakan satu hal yang positif sekaligus membuka peluang untuk Sumut dan juga bagi kedua provinsi untuk saling membangun hubungan perdagangan yang didukung peran pemerintah. Seperti kebutuhan komoditi yang selama ini selalu diekspor, ternyata juga dibutuhkan daerah lain di Indonesia.
“Ternyata potensi kita untuk perdagangan antar provinsi cukup besar. Seperti CPO, karena Jawa Timur jumlah penduduknya besar dan pasti banyak membutuhkan produk turunan dari CPO seperti minyak goreng,” ujar Wagub, di hadapan ratusan pengusaha dan pelaku UKM, pejabat Pemprov Sumut dan Jatim.
Selama ini, menurutnya, secara orang per orang sudah terjalin kerja sama perdagangan yang melibatkan dua provinsi. Karena itu, untuk membuat para pebisnis semakin bersemangat dan bergairah, maka dibangun kerja sama antar pemerintah. Dengan begitu, kendala yang mungkin muncul antara keduanya akan mudah untuk dihadapi.
“Kita punya komoditi yang dibutuhkan. Selain CPO, juga banyak menghasilkan kopi , buah-buahan seperti jeruk, sayur. Begitu juga hasil laut, kita punya lobster yang sangat baik dari Kepuluan Nias. Nantinya akan terus kita tumbuhkembangkan kerja sama ini. Komoditi apa lagi yang bisa dibangun kerja sama dagang,” jelas Musa Rajekshah.
Untuk Sumut sendiri, dua komoditi yang potensial bisa dibangun dengan Jatim kata Wagub yakni Pupuk Dolomit yang punya kualitas bagus terutama untuk perkebunan sawit. Begitu juga kebutuhan daging sapi yang saat ini tidak harus dipasok dari luar negeri.
“Contohnya seperti daging sapi, di Jawa Timur sudah surplus. Kita di sini masih impor. Pastinya kualitas dagingnya juga tidak kalah dengan negara luar. Harga bisa bersaing, bahkan bisa lebih rendah. Dan juga hasil bumi yang lain seperti pupuk dolomit. Di Sumut banyak digunakan. Dengan begitu, saya yakin akan saling membantu dan dibantu antara Sumut dan Jatim,” sebut Musa Rajekshah.
Agenda Misi Dagang ini pun menurut Wagub akan dapat membuka lapangan pekerjaan baru. Terutama dalam sektor perdagangan. Jika permintaan bertambah, maka harga akan naik. Karena itu dirinya berharap kerja sama yang dibangun tidak hanya sebatas seremonial semata, apalagi saat ini isu global bisa mempengaruhi stabilitas ekonomi dalam negeri.
“Mau tidak mau, pasti akan berpengaruh. Karenanya kita mencari peluang baru dengan permintaan dari provinsi lain. Dan ini inisiasi dari Jawa Timur melalui Ibu Gubernur luar biasa. Akhirnya membuka peluang bagi provinsi lain. Antara kita dengan kita pun bisa saling berdagang. Artinya para pengusaha kita bisa hidup berkembang kalau seperti ini,” sebutnya.
Sementara, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan kepada hadirin bahwa agenda Misi Dagang ini telah dibahas sebelumnya antar kedua provinsi. Apalagi kerja sama ini membuka potensi masing-masing daerah. Mulai dari energi, sumber daya alam lainnya serta sumber daya manusia.
“Hubungan dagang antara daerah, provinsi dan pulau selama ini sudah berjalan dengan baik. Kalau itu kemudian sama-sama kita dorong dan fasilitasi dengan mediasi, efeknya akan signifikan untuk hari ini dan yang akan datang,” ujar Khofifah, sembari mengungkapkan bahwa hingga tengah hari transaksi sudah mencapi Rp100 Miliar lebih.
Dengan kehadiran pelaku dagang dari Jatim, Khofifah berharap Sumut segera melakukan hal yang sama di provinsinya. Sebab pola silaturahmi seperti ini menjadi bagian yang penting karena akan menjadi gerakan bersama melahiran dampak luar biasa. Sehingga tidak sekadar pertumbuhan ekonomi atau perdagangan semata.
“Tetapi dengan silaturahmi, persaudaraan ini akan terbangun dengan baik. Apalagi di Sumut tadi Pak Wagub salamnya banyak sekali. Ada horas, yahowu, menjuah-juah, njuah-juah, ahoi. Jadi harus mampu menjadi payung dari rumpun etnis yang ada di Sumut. Dan ketika teman-teman dari Jawa Timur ke sini, kita mendapat pengayaan baru, ada berbagai suku. Pada posisi ini, keberagaman ini betapa indahnya, luar biasa,” katanya.
Usai memberi sambutan, Khofifah pun membuka kegiatan Misi Dagang Jawa Timur di Sumatera Utara, ditandai pemukulan gong. Selanjutnya kedua pimpinan pemerintahan saling bertukar cendera mata serta penyematan Kain Ulos Toba sebagai simbol kekayaan budaya.
Wagub Sumut Musa Rajekshah juga menyempatkan diri meninjau stand pameran yang diramaikan para pelaku UKM dari Jatim dan Sumut.
Selain kesepakatan bersama soal perdagangan, juga dilakukan kerja sama bidang pembangunan daerah dan penanganan korban kekerasan terhadap perempuan dan anak, serta tindak pidana perdagangan orang.
Hadir di antaranya Kadis Perindag Sumut Zonny Waldi, Plt Kadis Kominfo M Ayub, Kepala Biro Humas dan Keprotokolan Hendra Dermawan Siregar, serta Kadis Perindag Jawa Timur Drajat Irawan.
#humasprovsu
#badanpenghubungdaerahprovsu