Apresiasi Buku Rahmat Shah Tentang Kanker Prostat, Wagub Harapkan Jadi Motivasi Bagi Masyarakat

apresibuku2Medan, 27/10 – Terbitnya buku Kanker Prostat Bukan Vonis Mati, Sembuh dari sakit berkat doa dan sedekah yang ditulis Rahmat Shah, mendapat apresiasi dari Wakil Gubernur (Wagub) Sumatera Utara (Sumut) Musa Rajekshah. Diharapkan buku tersebut menjadi motivasi bagi masyarakat lainnya dalam menghadapi kanker prostat.

Hal itu disampaikan Wagub Musa Rajekshah saat menghadiri Syukuran dan Peluncuran Buku Rahmat Shah berjudul “Kanker Prostat Bukan Vonis Mati, Sembuh dari Sakit Berkat Doa dan Sedekah”, di Thayyibah Hall Wong Solo Jalan Adi Sucipto, Sabtu (26/10).

Hadir di antaranya Pangdam I/BB Mayjen TNI MS Fadhilah, Anggota DPD RI Dedi Iskandar Batubara, Wakil Walikota Padangsidimpuan Arwin Siregar, para konsul jenderal atau konsul negara sahabat di Sumut, MUI Sumut, Tokoh Agama dan pemuda, serta undangan lainnya.

“Kehadiran buku ini sangat kita apresiasi. Ini menyadarkan kita bahwa penyakit itu merupakan cobaan dari Allah SWT. Mengidap kanker untuk tidak menyerah di tengah jalan. Karena kanker bukanlah penyakit yang tidak ada obatnya. Pengobatan secara media maupun holistik hanya sarana untuk penyembuhan,” ucap Wagub.

Wagub juga mengucapkan selamat atas penerbitan buku yang mengisahkan perjuangan Rahmat Shah untuk sembuh dari kanker prostat tersebut. Menurutnya dengan terbitnya buku ini merupakan motivasi bagi yang lain, sehingga tidak putus asa menghadapi penyakit kanker prostat.

“Allah memberikan sesuatu, tapi ada rahasia Allah yang tak ada satu orang manusia pun dapat memastikan. Kalau tidak ada datangnya sakit itu, kemungkinan kita tidak ingat kepada Allah. Pada saat kita menghadapi suatu masalah, mungkin Allah menguji kita dekat atau menjauh,” katanya.

Ketua PMI Provinsi Sumut Rahmat Shah mengungkapkan, penerbitan bukunya ini antara lain dimaksudkan untuk berbagi pengalaman kepada masyarakat, bahwa setiap masalah pasti ada jalan keluarnya. Menurutnya, apapun yang terjadi jangan pernah menyerah.

“Saya divonis terkena kanker prostat, di RS Frankfurt Jerman pada tahun 2016. Bahkan saya divonis paling lama bisa bertahan hanya sampai satu tahun,” ungkap Rahmat Shah.

Kembali ke Indonesia, Rahmat kemudian menceritakan perihal tersebut pada alim ulama, untuk meminta nasehat tentang penyakitnya tersebut, dan menerima nasehat bahwa sedekah dan doa adalah obat dari penyakitnya.

“Saya menjalankan segala nasehat itu. Insya Allah sekarang saya sudah positif dan dinyatakan sembuh dari penyakit kanker itu,” ucapnya.

Pangdam I/BB Mayjend TNI MS Fadhilah yang hadir pada kesempatan itu juga mengapresiasi penerbitan buku “Kanker Prostat Bukan Vonis Mati”. Menurutnya, yang dapat diambil pelajaran dari sosok Rahmat Shah yakni bentuk kedermawanan dan pergaulannya dengan semua kalangan masyarakat.

Pangdam menyampaikan rasa bangga dan hormatnya atas segala kiprah Rahmat Shah di berbagai event. “Saya kira kita semua belajar tentang kedermawaanan dari Rahmat Shah. Soal pergaulan juga kita perlu belajar dengannya. Kepala negara manapun mengenal dia. Kami sebagai prajurit tentunya menginginkan tokoh seperti Rahmat Shah yang telah memberikan kontribusi pada negeri ini,” katanya.

Selain syukuran dan peluncuran buku, acara juga diisi dengan perayaan ulang tahun ke-69 Rahmat Shah. Perayaan ditandai dengan dengan pemotongan tumpeng yang diberikan pada tamu undangan. **

(Humas Provsu)-(Riva)