Banyuwangi, 22/10 – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) bersama 6 kabupaten mengadakan studi tiru ke Kabupaten Banyuwangi, Senin (21/10). Enam kabupaten tersebut adalah Kabupaten Serdangbedagai, Kabupaten Deliserdang, Kabupaten Langkat, Kabupaten Karo, Kabupaten Labuhanbatu Utara dan Kabupaten Batubara.
Rombongan yang dipimpin Wakil Gubernur (Wagub) Sumut Musa Rajekshah diterima langsung Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas di Pendopo Sabha Swagata Blambangan, Kecamatan Banyuwangi, Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur.
Hadir di antaranya, Bupati Labura Kharuddin Syah, Bupati Serdangbedagai Soekirman, Wakil Bupati Karo Cory S Sebayang, Sekretaris Daerah Kabupaten Langkat Indra Salahuddin, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Deliserdang Faisal Arif Nasution, Kepala Disporapar Batubara Ilyas, dan sejumlah pimpinan OPD Pemprov Sumut.
Wagub Sumut Musa Rajekshah menyampaikan, kunjungan tersebut bertujuan untuk mempelajari tentang Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE), pengembangan pariwisata, juga Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) yang berhasil diterapkan Pemkab Banyuwangi.
“Melalui kunjungan ini, kami ingin mengetahui bagaimana Pemkab Banyuwangi berhasil menerapkan SPBE dan SAKIP, serta pengembangan destinasi wisata di daerah ini. Sehingga nantinya dapat kami terapkan di Sumatera Utara,” ujar Wagub Musa Rajekshah.
Diketahui, Banyuwangi ditetapkan sebagai kabupaten terbaik layanan SPBE oleh Kementerian Pendayagunaan dan Administrasi Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) tahun 2019. Pada evaluasi SPBE ini Banyuwangi mendapatkan indeks sebesar 3,43 dari skala 5 atau yang tertinggi di kategori kabupaten seluruh Indonesia.
Selain itu, Banyuwangi berhasil meraih nilai A dalam penilaian SAKIP dari Kemenpan RB selama tiga tahun berturut-turut, yaitu 2016, 2017 dan 2018. Dengan begitu, Banyuwangi merupakan kabupaten pertama dan satu-satunya di Indonesia uang meraih SAKIP A.
Banyuwangi juga berhasil mengembangkan sektor pariwisata. Bahkan, berbagai inovasi yang dilakukan mendapat sejumlah penghargaan. Terakhir, Agenda wisata Banyuwangi Festival menyabet penghargaan Top 45 Inovasi Pelayanan Publik dari Kemenpan-RB.
“Saya berharap, seluruh kabupaten yang hadir, dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk menggali informasi sebanyak-banyaknya tentang kiat sukses Pemkab Banyuwangi dalam penerapan SPBE dan SAKIP, sehingga nantinya dapat diterapkan di daerah masing-masing,” ujar Musa Rajekshah.
Tentang 6 kabupaten yang ikut studi tiru tersebut, Wagub menjelaskan, bahwa 6 kabupaten tersebut adalah daerah yang memiliki potensi pariwisata yang sama dengan Kabupaten Banyuwangi. Di antaranya potensi wisata pantai dan pegunungan.
“Ke depan akan terus dilakukan studi tiru ke daerah-daerah berprestasi dan memiliki banyak inovasi, dengan melibatkan kabupaten/kota di Sumut, sesuai potensi yang ada di daerahnya. Dengan harapan, ilmu dan informasi yang didapat dapat diterapkan untuk membangun daerahnya masing-masing,” jelas Wagub Musa Rajekshah.
Sebelumnya, Bupati Abdullah Azwar Anas sangat menyambut baik kedatangan rombongan Pemprov Sumut. Kunjungan ini menurutnya merupakan kehormatan bagi Pemkab dan masyarakat Banyuwangi. “Selamat datang Bapak Wakil Gubernur Sumut Musa Rajekshah beserta rombongan ke Banyuwangi. Ini merupakan kehormatan bagi kami,” ujarnya.
Bupati juga menyampaikan, pihaknya dan seluruh jajaran siap berbagi ilmu dan pengalaman tentang yang Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE), pengembangan pariwisata, serta Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). “Kami siap berbagi pengalaman, semoga bermanfaat untuk pembangunan di Sumatera Utara,” ungkapnya.
Tentang SPBE, Bupati menyampaikan, Banyuwangi telah menerapkan sistem elektronik pada berbagai urusan pemerintahan dan pelayanan publik. Banyuwangi bahkan telah memiliki Peraturan Bupati Banyuwangi (Perbup) tentang sistem informasi manajemen daerah tahun 2018 yang menaungi semua sistem informasi manajemen daerah (SIMDA).
Terkait SAKIP, Azwar Anas mengungkapkan, keberhasilan Banyuwangi dalam mempertahankan nilai A selama tiga tahun berturut-turut merupakan hasil kolaborasi banyak elemen. “Kita jalin kolaborasi antarorganisasi perangkat daerah. Menghapuskan ego dinas dan ego sektoral. Mengedepankan ego daerah, yaitu bagaimana membuat Banyuwangi tambah maju,” ujarnya.
Selain itu, kata Bupati, keberhasilan Banyuwangi dalam berbagai bidang, dimulai dari rekrutmen dan penempatan sumber daya manusia (SDM) aparatur sipil negara (ASN) yang dilakukan dengan sungguh-sungguh dan selektif. “Jadi salah satu kuncinya adalah perekrutan dan penempatan SDM ASN,” ungkapnya.
Pertemuan yang berlangsung akrab dan penuh kekeluargaan tersebut diakhiri dengan saling bertukar cendera mata dan foto bersama.**
(Humas Provsu)-(Riva)