Medan, 21/9 – Rahmat, seorang jurnalis lepas asal Indonesia merasa berat untuk pulang dan meninggalkan Palestina. Pasalnya, selama bertugas dan menjadi relawan di sana, dirinya bertemu dengan anak yatim piatu bernama Hayya. Senantiasa menghabiskan waktu bersama membuat keduanya memiliki ikatan batin yang kuat.
Tak sanggup berpisah, Hayya menyembunyikan diri di dalam koper Rahmat, ikut ke Indonesia. Bermula dari kejadian ini, alur cerita kemudian berkisah tentang kompleksitas usaha Rahmat dalam melindungi dan mempertahankan Hayya agar tidak kembali ke Palestina.
Begitu lah sepenggal kisah dari Film berjudul Hayya; The Power of Love 2 yang disaksikan oleh Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi saat Nonton Bareng (Nobar) dalam rangka Spirit Muharram For Palestine, di CGV Focal Point Jalan Ringroad, Medan Selayang, Jumat (20/9).
Menurut Edy, ada banyak inspirasi yang bisa dipetik dari film ini. Salah satunya yaitu menggugah kesadaran untuk meningkatkan perhatian dan kepedulian kepada sesama umat Islam, khususnya yang sedang mengalami kesusahan dan tertindas seperti Palestina.
“Kita bisa berdoa, kita doakan. Kita kirimkan bantuan berupa materi kepada masyarakat Palestina. Insya Allah seperti tokoh Rahmat dalam film ini, dengan rasa kasih sayang dan cinta kita terhadap saudara kita Palestina, apapun bentuknya kita lakukan, yang bisa meringankan derita mereka khususnya anak-anak, kasihan sekali,” ucapnya, usai menyaksikan Hayya.
Ketua TP PKK Sumut Nawal Edy Rahmayadi juga turut hadir pada acara Nobar tersebut. Dirinya terkesan dengan pesan yang disampaikan lewat Film Hayya. Katanya, kasih sayang dan rasa kemanusiaan memang tidak pandang bulu. Seperti tokoh Rahmat yang diperankan oleh Fauzi Baadilla, melindungi dan merawat Hayya yang tidak memiliki hubungan darah atau relasi dengannya.
“Sifat-sifat terpuji yang semoga ditiru oleh generasi muda kita. Lebih peka dan peduli lagi dengan orang-orang yang kurang beruntung dengan kita,” harap Nawal.
Sementara itu, Ketua Relawan Perempuan Pembangunan Masjid Agung Sumut (RPPMAS) Sonda Sari Batubara selaku penyelenggara kegiatan tersebut mengatakan bahwa seperti tema yang diangkat yakni Spirit Muharram bersama RPPMAS for Palestine, diharapkan Nobar ini menjadi momentum bagi masyarakat Sumut untuk meningkatkan kembali perhatian kepada nasib saudara-saudara muslim di Palestina.
“Karena kan film ini bercerita tentang kisah anak Palestina yang trauma dengan kehilangan keluarga dan gejolak perang di sana. Semoga dengan Nobar ini, membuat kita lebih memahami apa yang mereka alami di sana, lebih berempati, dan tergerak memberi bantuan,” katanya.
Acara Nobar diakhiri dengan ramah-tamah dan foto bersama. Nobar diramaikan oleh anggota RPPMAS dan masyarakat umum.**
(Humas Provsu)-(Riva)