Medan, 17/7 – Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sumatera Utara (Sumut) diharapkan terus melakukan berbagai inovasi teknologi di bidang pertanian dan mensosialisasikannya ke masyarakat. Sehingga dapat diterapkan para petani, khususnya di Sumut, untuk meningkatkan hasil panen.
Hal itu disampaikan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi ketika berkunjung ke BPTP Sumut, Jalan Jenderal Besar AH Nasution, Rabu (17/7). “Ini begitu bagus, karena kebutuhan rakyat, kalian harus terus melakukan penelitian, menghasilkan inovasi, buah pikiran kalian ini untuk rakyat,” ujar Gubernur.
Inovasi di bidang pertanian, menurut Gubernur, sangat penting untuk mewujudkan Sumut yang agraris. Melalui penerapan invonasi teknologi pertanian, produksi pertanian dapat ditingkatkan, begitu juga pendapatan dan kesejahteraan petani. “Inovasi ini sangat penting untuk meningkatkan kesejahteraan dan perekonomian petani, khususnya di Sumut,” ujar Edy Rahmayadi.
Edy Rahmayadi mengapresiasi berbagai penelitian dan inovasi yang telah dihasilkan BPTP Sumut. Apalagi hal tersebut sejalan dengan program Gubernur untuk membangun desa menata kota. “Saya apresiasi kalian telah berbuat seperti ini, saya bangga sama kalian, inilah ilmu terapan,” ujarnya kepada para pegawai BPTP Sumut.
Edy Rahmayadi menceritakan tentang seorang perempuan berusia 63 tahun di Thailand, yang berhasil mengembangkan tanaman Longkong atau Langsat Thailand. Para pegawai BPTP pun diharapkan dapat mencontoh semangat perempuan tersebut. “Di usia 63 tahun, namun tetap bersemangat untuk melakukan inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat. Dia tidak berhenti mencoba dan menemukan,” ujarnya.
BPTP Sumut juga diharapkan terus berkoordinasi dan berkerja sama dengan Pemprov Sumut untuk mewujudkan Sumut yang agraris. Karena itu, Gubernur akan sering mendatangi BPTP untuk berkoordinasi atau melihat teknologi baru yang telah dihasilkan BPTP. “Saya akan sering datang kemari ini,” katanya.
Sementara itu, Kepala BPTP Sumut Khadijah El Ramija menyampaikan terimakasih atas dukungan dan kerja sama dari Pemprov Sumut. Karena, tanpa dukungan pemerintah daerah inovasi teknologi pertanian yang dihasilkan BPTP tidak akan sampai kepada para petani.
Tugas BPTP Sumut, kata Khadijah, adalah menyebarkan inovasi teknologi hingga sampai ke petani di 33 kabupaten/kota di Sumut. Teknologi yang murah dan mudah diterapkan, seperti harapan petani. “Hal tersebut harus tersedia agar bisa diterapkan dan dimanfaatkan oleh petani secara berkelanjutan,” katanya.
Saat ini, BPTP Sumut yang merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Kementerian Pertanian, telah menghasilkan 600 inovasi teknologi pertanian. Berbagai inovasi tersebut terangkum dalam buku ‘600 Teknologi Inovatif Pertanian’ yang diserahkan Kepala BPTP Sumut Khadijah kepada Gubernur Edy Rahmayadi.
Gubernur juga menerima daftar varietas lokal Sumut yang sudah didaftarkan pada Badan Perlindungan Varietas Tanaman (BPVT) Kementrian Pertanian. Daftar varietas lokal tersebut juga akan diserahkan kepada para bupati dan walikota se-Sumut. Di dalam daftar tersebut terdapat varietas lokal seperti andaliman, padi lokal, cabe cebol dan sebagainya.**
(Humas Provsu)-(Riva)