Medan, 27/2 – Salah satu sektor yang menjadi prioritas Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) dalam upaya mewujudkan Sumut Bermartabat adalah sektor agraris. Untuk itu, Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi berharap agar masyarakat dan organisasi terkait pertanian bersinergi dan bermitra dengan Pemprovsu untuk mempercepat kemajuan pada bidang tersebut.
“Termasuk Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Sumut ini tentunya, rencanakan dan ciptakan program-program yang bisa mempercepat kebangkitan sektor pertanian kita di Sumut ini,” ujar Gubernur saat menerima audiensi pengurus KTNA Sumut, di ruang kerjanya lantai 10 kantor Gubernur Jalan Pangeran Diponegoro Nomor 30 Medan, Rabu (27/2).
Sebagai perkumpulan komunitas petani dan nelayan yang hadir, mulai dari level daerah hingga nasional, Gubernur meyakini bahwa KTNA miliki kemampuan untuk menjangkau petani dan nelayan dalam lingkup yang lebih luas. Serta mengenal dan memahami kendala maupun kebutuhan mereka di lapangan.
“Saya harap kemampuan KTNA untuk jangkau petani dan nelayan menjadi kekuatan yang harus dimanfaatkan dalam upaya membangkitkan pertanian kita di Sumut. Pemerintah memang bertanggung jawab untuk kesejahteraan masyarakat, tetapi tidak bisa semuanya hanya diselesaikan oleh pemerintah sendiri. Itu lah pentingnya sinergi dan kolaborasi,” ucapnya.
Bersama dengan Kadis Tanaman Pangan dan Hortikultura, Edy Rahmayadi meminta agar KTNA di setiap daerah fokus untuk meningkatkan produksi produk-produk pertanian unggul, khususnya Padi, Jagung, Kedelai, Bawang, dan Cabai. Sehingga nantinya, Sumut tidak hanya bisa memenuhi kebutuhan pangan sendiri, tetapi juga melakukan ekspor.
Kepala Kadis Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumut Azhar Harahap juga turut hadir dalam pertemuan tersebut membenarkan, bahwa Gubernur memberikan arahan untuk meningkatkan produksi produk pertanian Sumut khususnya Padi, Jagung, dan Kedelai (Pajale). “Jadi KTNA ini akan menjadi fasilitator yang menjembatani kita dengan petani dan nelayan, mereka menjadi guru untuk petani. Semuanya dalam upaya kita untuk wujudkan Sumut Agraris,” ucapnya.
Untuk Pajale sendiri, kata Azhar, produksi padi Sumut selama dua tahun terakhir telah meningkat hingga 10 persen per tahunnya. Peningkatan ini membuat Sumut menjadi peringkat kelima nasional menggeser posisi Sumatera Selatan. Begitupun dengan jagung, produksinya surplus. Produksi jagung sekarang mencapai 1.760.000 ton, sedangkan kebutuhan jagung hanya sekitar 1.600.000 ton. “Sedangkan untuk kedelai, akan terus kita diupayakan agar dapat dipenuhi,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua KTNA Sumut Hj Tety Habib mengucapkan terima kasih karena telah diterima beserta rombongan. Dirinya menyampaikan kesediaan KTNA untuk senantiasa mendukung program Pemprov wujudkan Sumut yang agraris.
“Mudah-mudahan kami akan laksanakan arahan-arahan Bapak. Dalam waktu dekat Pak, akan ada Pekan Daerah yakni ajang pertemuan kelompok tani di Sergai bulan Juli. Selanjutnya, Pekan Nasional Penas di Sumatera Barat. Di sana mudah-mudahan pak akan kita pamerkan produk-produk pertanian unggul Sumut, untuk itu kami mohon dukungan dari Bapak,” jelas Tety.
Diketahui, KTNA adalah suatu organisasi independen di Indonesia yang berorientasi pada aktivitas sosial di sektor agrikultur, yang berbasiskan agribisnis dan lingkungan hidup di pedesaan. KTNA terdiri dari komunitas petani dan nelayan yang ada pada level daerah, kabupaten, provinsi dan nasional.**
(Humas Provsu)-(Riva)