MEDAN, 15/7 – Penjabat (Pj) Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Sumatera Utara (Sumut) Tyas Fatoni berharap melalui Forum Pengembangan Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam (FPK-GPAI) menjadi pencetus terwujudnya sekolah ramah anak di Sumut. Dirinya berharap Pemprov Sumut dan FPK-GPAI dapat berkolaborasi melalui program sekolah ramah anak.
“Saat ini sekolah lebih kepada kreativitas anak. Berbeda dengan zaman dahulu, dimana yang didapat di sekolah itulah yang kita terapkan. Sesi sekolah ramah anak agar sama-sama menjadi pelopor menggabungkan sekolah ramah anak bersama Pemprov Sumut. Kalau itu bisa berjalan, kita juga akan menggerakkan kabupaten/kota bersama PKK,” kata Tyas, saat menerima audiensi FPK-GPAI di Rumah Dinas Gubernur Sumut, Medan, Sumut, Senin (15/7/2024).
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (P3AKB) Sumut Sri Suriani Purnamawati menambahkan Pemprov Sumut mempunyai program sekolah ramah anak sejumlah 1.615 sekolah SD, SMP, SMA, sekolah ramah anak. Penerapan sekolah ramah anak ini merupakan wujud nyata dari pelaksanaan pembangunan berbasis pemenuhan hak anak.
“Sekolah ramah anak ini diharapkan bukan hanya untuk sekolah umum tapi juga sekolah agama. Hal ini dikarenakan sering sekali orangtua memberikan pola pendidikan berbeda dengan di sekolah,” ujar Suriani.
Dia mengatakan, sekolah ramah anak merupakan satuan pendidikan yang aman, bersih, sehat, peduli dan berbudaya lingkungan hidup yang mampu menjamin, menghargai hak-hak dan perlindungan anak dari kekerasan, diskriminasi dan perlakuan salah lainnya. Serta mendukung partisipasi anak terutama dalam perencanaan, kebijakan, pembelajaran, pengawasan dan mekanisme pengaduan terkait pemenuhan hak dan pelindungan anak di bidang pendidikan.
Oleh sebab itu, perlu dibangun persepsi yang sama dalam mewujudkan sekolah ramah anak melalui mekanisme pendidikan yang ramah anak dengan menciptakan suasana belajar dan proses pembelajaran yang efektif dan efisien. Tentunya melalui peningkatan dan pengembangan potensi anak yang berpartisipasi secara aktif untuk didengar pendapatnya.
Sementara itu, Ketua FPK-GPAI Sumut Raudatus Shafa menerima masukan dan saran dari Pj Ketua PKK Sumut untuk menjadi motivasi dalam mengembangkan sekolah ramah anak. Salah satunya melalui sosialisasi yang akan dilaksanakan pada Hari Anak Nasional pada 23 Juli 2024.
Raudatus mengatakan pada Hari Anak Nasional nanti akan diselenggarakan seminar daring dan luring dengan jumlah 1.300 peserta yang berasal dari tenaga pendidik SD, SMP, SMA, Ibtidaiyah, Tsanawiyah, Aliyah, pondok pesantren, panti asuhan, komunitas guru, praktisi dan lainnya. Dengan mengusung tema ‘Mewujudkan anak Indonesia yang Tangguh dan Mandiri.**
#BerAKHLAK, #BadanPenghubungProvsu, #agusfatoni_af, #pjgubernursumut, #infosumut, #sumaterautara, #pemprovsumut, #sumut