PADANGSIDIMPUAN, 28/3 – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) prioritaskan pembangunan infrastruktur jalan untuk Zona Pantai Barat. Pembangunan jalan tersebut bertujuan untuk memperlancar distribusi hasil pertanian dan kegiatan masyarakat.
Kondisi jalan provinsi di Zona Pantai Barat (Tapanuli Tengah, Selatan, Sibolga, Madina, Padangsidimpuan, Padanglawas, Padanglawas Utara) sudah lama menjadi perhatian Pemprov Sumut, namun terkendala masalah anggaran. Memasuki tahun 2022, Pemprov Sumut memutuskan penanganan jalan dengan sistem tahun jamak (multiyears 2022-2023).
Total, untuk Zona Pantai Barat penanganan jalan yang akan dilakukan di tahun 2022-2023 sepanjang 138,7 Km. Antara lain di Padanglawas Utara (Paluta) akan dilakukan penanganan jalan sepanjang 34 Km (termasuk pembukaan jalan provinsi Sipiongot – batas Tapsel), Padanglawas 34,8 Km, Sibolga 2,5 Km, Tapanuli Tengah 4,7 Km, Tapanuli Selatan 22,4 Km, Padangsidimpuan 12 Km dan Mandailingnatal 27,8 Km.
“Anggaran kita hanya sekitar Rp300 miliar/tahun, kalau dilakukan satu tahun anggaran tidak akan cukup, jadi kita lakukan multiyears, tahun jamak. Segala cara kita lakukan agar rakyat bisa menikmati jalan yang baik,” kata Edy Rahmayadi, saat memaparkan rencana pembangunan Sumut di Pra Musrenbang Zona Pantai Barat, Senin (28/3), di Auditorium Universitas Aufa Royhan, Jalan Raja Inal Siregar, Kota Padangsidimpuan.
Di tahun 2021, Pemprov Sumut telah melakukan pemeliharaan jalan provinsi sepanjang 243,91 Km di Zona Pantai Barat. Usai pemeliharaan jalan ini, pencapaian kemantapan jalan Zona Pantai Barat mencapai 72,62%. Di tahun ini hingga ke 2023 pemprov terus mengebut penanganan jalan untuk mencapai target.
“Target kita indeks infrastruktur mencapai 0,78 poin dan Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) sebesar 69,38%. Karena itu, kita kejar paling lambat 1 Mei sudah mulai pembangunannya,” kata Edy Rahmayadi usai membuka Pra Musrenbang Zona Pantai Barat.
Selain jalan, Sumut juga memprioritaskan irigasi, hunian, jaringan listrik untuk sektor infrastruktur. Untuk pendidikan, Pemprov Sumut memprioritaskan pembangunan unit sekolah baru dan juga fasilitas membaca (gerobak baca dan pojok baca).
Sedangkan untuk sektor kesehatan masih pada penanganan Covid-19 dan stunting, UMKM dan pengangguran jadi fokus sektor ketenagakerjaan, Nilai Tukar Petani untuk sektor agraris, daya saing untuk sektor pariwisata, peningkatan sosial kemasyarakatan dan olahraga.
“Banyak yang harus kita kerjakan, dan saat ini kita butuh sistem bottom up, bukan top down lagi. Kalian yang mengetahui apa potensi dan kebutuhan kalian, lalu kita koordinasikan apa yang bisa dilakukan Pemprov. Kita harus sejalan ini untuk membangun Sumut,” ucap Edy Rahmayadi.
Menurut keterangan Walikota Padangsidimpuan Irsan Efendy Nasution, ada tiga ruas jalan provinsi yang membutuhkan perhatian khusus. Dia sangat bersyukur, Gubernur Edy Rahmayadi mau menambah penanganan jalan dari yang awalnya 4,5 Km menjadi 12 Km.
“Tiga ruas jalan ini perlu perhatian karena merupakan jalur distribusi yang penting bagi masyarakat. Kami sangat berterima kasih dalam Pra Musrenbang ini Pak Gubernur mau menambahkan dari 4,5 Km menjadi 12 Km,” kata Irsan.
Hadir pada acara Pra Musrenbang Zona Pantai Barat tersebut Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumut Doddy Zulverdi, Anggota DPRD Sumut, Forkopimda, pimpinan OPD Pemprov Sumut dan bupati/walikota Zona Pantai Barat.**
#GerakanSumutPakaiMasker
#DiskominfoProvsu
#BadanPenghubungDaerahProvsu