MEDAN – 5/12, Zakat penghasilan dari para aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) berhasil terkumpul sekitar Rp5 miliar, sejak diberlakukannya pemotongan Tunjangan Tambahan Penghasilan (TTP) pada April 2019 lalu. Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Sumut pun mengapresiasi atas capaian ini.
Hal itu terungkap pada acara penutupan Pembinaan dan Evaluasi Baznas, Kamis (5/12), di Gedung Asrama Haji Medan, Jalan Jenderal Besar AH Nasution Nomor 10, Medan. Hadir di antaranya Gubernur Sumut Edy Rahmayadi, Wakil Ketua Baznas RI Zainulbahar Noor, dan Ketua Baznas Sumut Amansyah Nasution
Gubernur Edy Rahmayadi dalam pidatonya berharap, ke depan akan lebih banyak lagi zakat yang berhasil dikumpulkan, baik dari ASN maupun masyarakat. Sehingga dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kemakmuran umat.
“Ada sekitar 11 juta masyarakat muslim di Sumut dan sekitar 5 juta itu masih tergolong masyarakat kurang mampu. Bila semua orang yang berkewajiban berzakat membayar zakatnya maka masyarakat yang kurang mampu itu akan terbantu, dan berkurang. Zakat dari ASN Pemprov Sumut itu masih sebagian kecil saja,” kata Edy Rahmayadi.
Salah satu yang berpengaruh besar menyadarkan masyarakat untuk membayar zakat, menurut Edy Rahmayadi, adalah ustaz, da’i dan da’iyah saat memberikan tausiyah ke masyarakat. “Ketika dai atau daiyah dengan benar-benar menyampaikan dakwah mudah-mudahan hati masyarakat kita terbuka untuk membayar zakat,” harap Gubernur.
Di tahun 2019, Baznas Provinsi Sumut sudah menyalurkan total Rp4.929.751.000 zakat untuk yang membutuhkan seperti bantuan untuk Madrasah Aliyah/SMA Sederajat, masjid, musala, lembaga pendidikan, bedah rumah, peralatan sekolah dan guru-guru madrasah di daerah minoritas.
Menurut Wakil Ketua Baznas RI Zainulbahar Noor, ini merupakan start yang bagus untuk kepemimpinan Edy Rahmayadi. “Start yang dilakukan Pak Gubernur untuk zakat sangat bagus, sampai saat ini sudah terkumpul sekitar Rp5 miliar, lebih baik dari banyak gubernur di Indonesia, karena itu dia (Edy Rahmayadi) mendapat penghargaan dari Baznas bulan Agustus lalu. Dengan start yang seperti ini saya yakin Baznas Provinsi Sumut akan menjadi garda terdepan mengentaskan kemiskinan di sini,” terang Zainulbahar.
Acara yang berlangsung sejak 3 Desember ini dihadiri pimpinan Basnaz kabupaten/kota di Sumut serta 98 orang da’i dan da’iyah yang bertugas di daerah-daerah terpencil Sumut. Ketua Baznas Sumut Amansyah Nasution mengatakan selama acara berlangsung da’i dan da’iyah mendapat pembinaan dari berbagai narasumber dan juga memetakan masalah.
“Selain pembinaan selama 3 hari kami bersama da’i dan da’iyah juga mendiskusikan masalah-masalah yang dihadapi seperti adanya Baznas kabupaten/kota yang belum mendapat APBD walau itu sudah diatur undang-undang. Di bawah kepemimpinan Pak Edy Rahmayadi kami yakin masalah ini bisa terselesaikan,” ujar Amansyah.**