MEDAN – 3/11, Sport Centre Sumatera Utara (Sumut) yang akan dibangun Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut di Batangkuis, Deliserdang, akan mengadopsi bentuk pohon kelapa sawit. Desain ini dipilih karena kelapa sawit memiliki karakter yang natural dan pola khas, cocok diterapkan di kawasan Sport Centre Sumut.
Hal ini diungkapkan arsitek PT Penta Rekayasa Priastini Amrita saat memaparkan master plan Sport Centre Sumut, di depan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi, Wakil Gubernur (Wagub) Musa Rajekshah dan Bupati Serdangbedagai Soekirman, Bupati Deliserdang Ashari Tambunan, Kadispora Sumut Baharuddin Siagian, Ketua KONI Sumut John Ismadi Lubis, OPD Pemprov Sumut, dan Camat Batangkuis Marzuki, Selasa (3/12), di Aula Raja Inal Siregar, Kantor Gubernur Sumut, Jalan Pangeran Diponegoro Nomor 30 Medan.
Priastini Amrita yang datang bersama timnya termasuk teamleader Tuti Zardania mengatakan desain pohon kelapa sawit diterapkan pada kawasan Sport Centre Sumut dengan pertimbangan pembagian blok ruang. “Ini menjadi pertimbangan untuk pembagian blok ruang berdasarkan konsep fungsi, jalur sirkulasi dan capaian menunju bangunan di sana. Bentuk ini juga akan menjadi ciri khas yang unik dan ikonik,” kata Amrita.
Desain besar ini sudah mendapat persetujuan dari Pemprov Sumut, namun dengan beberapa masukan dari berbagai pihak termasuk Wagub Musa Rajekshah, Bupati Deliserdang Ashari Tambunan, Kadispora Sumut Baharuddin Siagian dan OPD lainnya. Menurut Gubernur Edy Rahmayadi desain tersebut sudah diperhitungkan matang-matang dan cocok di terapkan di Sport Centre Sumut.
“Kita sudah bahas itu secara detail dan sudah disetujui (desain mengadopsi kelapa sawit). Bukan hanya karena kita terkenal dengan kelapa sawitnya, tetapi juga karena pola pembagian zona akan lebih jelas, dinamis dan tepat. Hanya saja masih ada beberapa hal lagi yang perlu kita pertimbangkan seperti aksebilitas, air, dan sarana penunjang lainnya,” terang Edy Rahmayadi.
Bukan hanya mengadopsi kelapa sawit, desain Sport Centre Sumut juga akan menerapkan unsur-unsur budaya di Sumut pada venue-venue olahraga. Bangunan-bangunan yang ada di Sport Centre ini nantinya memiliki ornamen-ornamen kedaerahan yang ada di Sumut, seperti dari Suku Melayu ada Pucuk Rebung, suku Karo – Pengretret, Simalungn – Gorga dan suku lainnya.
Tujuannya, kata Edy, agar menumbuhkan kebanggaan dan rasa memiliki dari masyarakat Sumut. “Ada ornamen-ornamen kedaerahan di sana, itu akan menjadi kebanggaan masyarakat Sumut dan juga menumbuhkan rasa memiliki,” tambahnya.
Hal yang tidak kalah pentingnya dari bangunan fisik Sport Centre yang akan dibangun di sekitaran Desa Sena, Batangkuis dengan luas lahan 300 hektare ini adalah membuat daerah ini hidup, tidak bergantung hanya pada event saja, serta mampu mendongkrak perekonomian masyarakat Deliserdang.
Wagub Musa Rajekshah mengatakan selain sisi ekonomi yang ditawarkan PT Penta Rekayasa sebagai konsultan seperti pembangunan Water Park, hotel dan wisma, dibutuhkan sarana lain yang benar-benar bisa digunakan masyarakat umum.
“Ini mega proyek dan akan menjadi ikon Sumut, lahannya luas, sayang kalau kita hanya membangun Sport Centre dan pemanfaatannya hanya tergantung pada event-event. Memang kita membangunnya dalam rangka PON 2024, tetapi tentu harus bisa kita manfaatkan seterusnya. Kita perlu membuat kawasan ini terus hidup dan berguna besar untuk masyarakat Deliserdang khususnya dan Sumut pada umumnya,” kata Wagub.
Pertemuan ini merupakan ekspo Sport Centre Sumut pertama, akan ada dua ekspo lagi sebelum desain ini benar-benar di setujui dan mulai ke tahap pengerjaan. “Ini masih ekspo pertama walau kami memang sudah bertemu beberapa kali dengan PT Penta Rekayasa. Jadi masih banyak masukan, masih ada dua pertemuan lagi sebelum ini disetujui secara keseluruhan. Insya Allah awal tahun depan kita sudah mulai mengerjakannya karena targetnya 2023 harus sudah selesai,” ujar Musa Rajekshah.**