Bicara di Milenial Fest Industri 4.0, Wagub Harapkan Generasi Muda Selalu Berinovasi

millenialfest3Medan, 3/10 – Generasi milenial Sumatera Utara (Sumut) kembali disajikan acara milenial yang bertajuk ‘Milenial Fest Industri 4.0’. Acara yang digelar Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) Sumut ini menghadirkan sejumlah tokoh nasional, seperti Ketua PP Kagama yang juga Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Pakar Smart City Universitas Gajah Mada Rini Rachmawati.

Para mahasiswa yang hadir sangat mengapresiasi acara yang gelar di Hotel Adimulia, Jalan Diponegoro, Medan, Kamis (3/10), dan dibuka secara resmi Wakil Gubernur (Wagub) Sumut Musa Rajekshah. “Terimakasih Pak Gubernur, Kagama Sumut dan berbagai pihak terkait lainnya, yang telah menyelenggarakan acara yang berkualitas seperti ini,” ungkap Farouq, mahasiswa dari salah satu perturuan tinggi negeri di Kota Medan.

Menurutnya, kegiatan seperti ini harus menjadi agenda rutin di Sumut, karena sangat bermanfaat bagi generasi milenial seperti dirinya. “Banyak ilmu dan informasi penting yang kita dapat di acara ini, karena itu kita berharap akan ada lagi acara seperti ini ke depannya,” ujarnya.

Wagub Musa Rajekshah pada kesempatan itu menyampaikan, generasi muda harus selalu berinovasi. Apalagi masa sekarang adalah masanya Industri 4.0 yang segalanya sudah berbasis digital. Wagub pun berpesan pada para mahasiswa yang hadir agar selalu kreatif dan berinovasi, khususnya di bidang digital.

Selain itu, untuk menghadapi era revolusi industri 4.0, generasi muda juga harus memiliki kemampuan, kritis, kreatif, komunikatif, rasa ingin tahu yang tinggi, dan bertanggungjawab. Diharapkan generasi millenial dapat menjadi generasi yang membawa perubahan, khususnya di Sumatera Utara.

“Kita tidak bisa mengelak dari keadaan, saya harapkan mahasiswa kalian harus kreatif dan punya inovasi, kalau tidak bisa ketinggalan, jangan sampai jadi pembantu di rumah sendiri,” katanya.

Disampaikan juga, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara telah berkomitmen mengoptimalkan sistem digital yang sudah dibangun sebelumnya. “Pemprov Sumut terus berupaya mengoptimalkan e-government, kita semakin tegas dan semakin utuh,” ujarnya.

Menurut Wagub, pelaksanaan e-government bagi pemerintah bertujuan untuk efisiensi waktu dan biaya. Misalnya, dalam surat menyurat digital yang akan berdampak pada efisiensi kertas. Serta pengawasan kinerja ASN bisa dilakukan lebih mudah dan tercatat secara digital. Begitu pula dengan transparansi anggaran yang ada di Pemprov Sumut.

“Transparan itu adalah satu keharusan, kalau kita mau kerja serius jujur, memang harus jadi Smart Province (provinsi cerdas), tapi meski punya teknologi canggih, kembali lagi pada diri masing-masing SDM kita agar itu terwujud,” kata Musa Rajekshah.

Ketua PP Kagama Ganjar Pranowo mengatakan, rakyat hanya perlu pelayanan mudah, murah, dan cepat. Tiga hal tersebut harus dilakukan pemerintah. Untuk selanjutnya diimplementasikan dalam provinsi cerdas.

Ganjar mencontohkan, di era digital, pelayanan tersebut bisa juga dilakukan dengan media sosial. Waktu itu ia menggunakan media sosial seperti twitter. Sejak itu banyak pengaduan masuk ke twitternya. Bahkan ia meminta OPD Jateng gunakan medsos untuk menerima pengaduan masyarakat.

“Masalah pungli, layanan buruk, jalan rusak, orang tidak bisa sekolah, sekian banyak itu masuk ke data saya, dan selanjutnya staf mengolah data tersebut,” ungkap Ganjar.

Pakar Smart City Universitas Gajah Mada Rini Rachmawati mengatakan, ada 6 dimensi yang harus dipenuhi untuk mewujudkan Smart City maupun Smart Region. Di antaranya smart governance, smart branding, smart economy, smart living, smart society, serta smart environtment. Oleh sebab itu diperlukan perencanaan. “Menyusun master plan sangat penting sekali, dibutuhkan peran ahli perencanaan,” katanya.

Direktur Utama Gamatechno Muhammad Aditya Arief Nugraha mengatakan untuk mewujudkan smart city ataupun province, pemerintah tidak bisa berjalan sendiri. Sekarang adalah era kolaborasi antar individu. “Inilah eranya crowd individu ke individu, banyak pihak, membangun smart city tidak mudah, smart city adalah ekosistem dengan banyak platform yang tujuannya melayani masyarakat agar kualitasnya meningkat,” katanya.

Millenial Fest Industri 4.0 diadakan oleh Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (KAGAMA) Sumut. Diadakan mulai tanggal 3-5 Oktober 2019. Kegiatannya berupa pameran dan seminar.

Turut hadir Ketua KAGAMA Sumut M Hamied Wijaya, Wakil Bupati Batubara Oky Iqbal Frima, Kepala Perwakilan BI Sumut Wiwiek Siswo Widayat, Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Alumni UGM Paripurna P Sugarda, OPD Pemprov Sumut, akademisi, praktisi dan mahasiswa.**

(Humas Provsu)-(Riva)