Medan, 20/8 – Rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-74 Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) diisi dengan kegiatan Haflah Alquran qori/qoriah terbaik Sumatera Utara (Sumut) pada Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ)/Seleksi Tilawatil Qur’an (STQ) Nasional dan Internasional, di Aula Rumah Dinas Gubernur Sumut, Jalan Jenderal Sudirman Nomor 41, Medan, Senin (19/8) malam. Kapada 20 qori/qoriah yang menjadi kafilah Sumut mendapat penghargaan dari Gubernur Sumut Edy Rahmayadi.
Penyerahan piagam penghargaan kepada 20 duta Sumut di STQ Nasional 2019 di Pontianak lalu itu, sebagai bentuk apresiasi Gubernur kepada generasi muda yang membawa nama baik, serta membanggakan Provinsi Sumut. Karena itu pula, kepada yang berhasil membawa medali, Gubernur juga memberikan hadiah uang pembinaan.
Lantunan ayat suci Alquran oleh Hasan, Hafiz 30 Juz asal Nias, membuka kegiatan Haflah yang dihadiri ratusan pemuda, guru dan para alim ulama. Turut hadir dan mengisi acara, Ustaz Tengku Zulkarnaen serta Qori Internasional Darwin Hasibuan. Begitu juga para qori yang membaca Quran secara serentak, menjadi bagian dari momen tersebut.
Dalam sambutan singkatnya, Gubernur menceritakan bagaimana bangganya ia melihat prestasi yang diraih anak-anak muda yang berangkat dan pulang dari Pontianak beberapa bulan lalu. Maka diakui Edy, bahwa memelihara kebiasaan yang membesarkan agama, menghormati ulama dan mempersiapkan generasi Islami merupakan tugas dan tanggung jawab sebagai umat muslim.
“Dahulu sebelum merdeka, tak ada TNI. Yang ada TKR (Tentara Keamanan Rakyat). Itu dari pesantren-pesantren, mereka dilatih untuk berperang. Makanya pesantren sekarang, juga mengajari santrinya bela diri,” ujar Edy Rahmayadi.
Untuk itu Edy Rahmayadi berharap kebersamaan, doa dan dukungan masyarakat kepadanya dalam menjalankan amanah sebagai Gubernur bisa terjaga. Dengan demikian, cita-cita menuju Sumut Bermartabat dapat diraih dengan peran seluruh unsur pemerintah dan masyarakat.
Sementara dalam tausiahnya, Ustaz Tengku Zulkarnaen mengingatkan bahwa Alquran sebagai petunjuk bagi manusia, juga harus terjaga. Karena itu, disiapkan para hafiz/hafizah, yang sejak ribuan tahun (14 abad) memelihara isi Alquran.
Membaca Alquran juga memiliki banyak keutamaan. “Membaca satu huruf saja, dapat satu hasanah. Satu hasanah itu 10 pahalanya. Walaupun tidak tahu artinya, seperti alif lam mim, itu hanya Allah yang tahu. Tetapi sudah dapat 30 pahala kalau dibaca,” jelas Tengku Zulkarnaen.
Namun Ustaz Zulkarnaen juga mengingatkan bahwa keberadaan qori maupun hafiz, harus dipelihara dari kerusakan moral. Apalagi zaman sekarang, degradasi moral menjadi masalah bangsa, khususnya bagaimana menghormati orang yang lebih tua. “Karena mereka-mereka ini yang dipilih Allah,” ujarnya.
Dirinya pun berpesan kepada qori/qoriah, hafiz/hafizah untuk tetap menjaga akhlak dan menjadi teladan di tengah masyarakat. **
(Humas Provsu)-(Riva)