Medan, 20/5 – Seluruh rakyat Indonesia diimbau untuk tetap menjaga persatuan dan kesatuan setelah pelaksanaan pesta demokrasi Pemilu 2019. Serta bersama-sama menunggu pengumuman hasil Pemilu pada 22 Mei 2019.
“Kita berada dalam situasi pascapesta demokrasi yang menguras energi dan emosi sebagian besar masyarakat kita. Ada pilihan yang berbeda-beda dalam Pemilu, namun semua pilihan pasti kita niatkan untuk kebaikan bangsa. Oleh sebab itu tak ada maslahatnya jika dipertajam dan justru mengoyakkan persatuan sosial kita,” kata Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi, Keuangan, Pembangunan, Aset, dan SDA Agus Tripriyono membacakan sambutan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara, ketika menjadi inspektur upacara peringatan Harkitnas 2019, Senin (20/5) di halaman Kantor Gubernur Sumut, Jalan Pangeran Diponegoro Nomor 30 Medan.
Sampai saat ini, katanya, seluruh tahap Pemilu 2019 berlangsung lancar. Hal itu tidak terlepas dari pengorbanan para anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), bahkan berupa pengorbanan nyawa.
“Sungguh mulia perjuangan mereka untuk menjaga kelancaran dan kejujuran proses Pemilu ini, maka selain ucapan terima kasih, juga kita menunggu secara tertib ketetapan penghitugan suara resmi yang akan diumumkan lembaga yang ditunjuk oleh undang-undang dalam waktu tak lama lagi,” jelasnya.
Disampaikan juga, lebih satu abad bangsa Indonesia menorehkan catatan penghormatan dan penghargaan atas kemajemukan bangsa, yang ditandai dengan berdirinya organisasi Boedi Oetomo. Dalam kondisi kemajemukan bahasa, suku, agama, kebudayaan dalam bentang geografis merupakan salah satu yang paling ekstrem, namun mampu membuktikan menjaga persatuan sampai detik ini.
“Oleh karena itu, tak diragukan lagi bahwa kita pasti akan mampu segera kembali bersatu dari kerengganan perbedaan pendapat, dari keterbelahan sosial dengan memikirkan kepentingan yang lebih luas bagi anak cucu bangsa ini, yaitu persatuan Indonesia,” ungkapnya.
Apalagi, katanya, peringatan Harkitnas kali ini juga dilangsungkan dalam suasana bulan Ramadan. Bagi umat muslim, bulan ini menuntun untuk mengejar pahala dengan meninggalkan perbuatan-perbuatan yang dibenci Allah SWT, seperti permusuhan dan kebencian, juga penyebaran kebohongan dan fitnah hingga pada akhrinya pada ujung Ramadan nanti bisa mengakhiri puasa dengan hati dan lingkungan yang bersih, berkat hubungan yang kembali fitri dengan saudara-saudara di sekitar.
“Dengan semua harapan tersebut, kiranya sengat relevan apabila peringanan Hari Kebangkitan Nasional disematkan tema ‘Bangkit untuk Bersatu’,” katanya.
Turut hadir pada upacara itu sejumlah pimpinan OPD dan Aparatur Sipil Negara (ASN) di jajaran Pemerintah Provinsi Sumut.**
(Humas Provsu)-(Riva)