Medan, 2/5 – Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi menyampaikan klarifikasi perihal pemberitaan yang menyebutkan dirinya akan mundur dalam waktu empat bulan. Menurutnya, dirinya tidak pernah mengatakan akan mundur sebagai Gubernur Sumut.
“Saya tak pernah bilang saya mau mundur. Saya bilang kalau yang dipimpin dengan pemimpin itu harus terjadi kokoh kuat. Jadi, kalau pemimpin, yang dipimpin tak mau dipimpin, ya yang pemimpin mundur,” ujar Gubernur Edy Rahmayadi saat menghadiri Peringatan Hari Buruh Internasional (May Day) Tahun 2019, Rabu (1/5), di Kampus Lembaga Pendidikan Perkebunan Medan, Jalan Rumah Sakit Haji Medan.
Menurut Edy Rahmayadi, pernyaataan tersebut menegaskan bahwa pembangunan dan kemajuan di Sumut hanya bisa tercapai apabila ada keselarasan dan kemauan yang sama, antara pemimpin dan rakyat yang dipimpin. Apabila sudah tidak ada kesamaan visi antara rakyat dan pemimpin, kemudian rakyat juga sudah tidak ingin mendengarkan pemimpin, maka mundur adalah pilihan terbaik bagi pemimpin tersebut. “Kalian masih mau saya pimpin?” tanya Edy yang disambut dengan jawaban “mau” dari para hadirin.
Pemberitaan yang menyebutkan Gubernur akan mundur muncul usai menghadiri perayaan peringatan Hari Pers Nasional 2019 tingkat Provinsi Sumatera Utara, di Gedung PWI Sumut, Minggu (28/4).
Akibat pemberitaan tersebut, katanya, banyak pihak di luar provinsi yang bertanya dan marah pada dirinya. “Ribut orang se-Indonesia. Aku dimarahin orang, kok mau mundur kau? Siapa yang mau mundur?” sebut Edy menjelaskan.
Edy kemudian kembali menegaskan, bahwa tujuan awal dirinya menjadi Gubernur justru karena kecintaannya terhadap Sumut dan masyarakat Sumut. “Saya kepengin menjadi Gubernur ini karena saya ingin bersama kalian. Kita membangun Sumut kita yang bermartabat. Jadi, ayo kita sama-sama, kita kawal Sumatera Utara ini,” ungkap Edy Rahmayadi, yang disambut dengan sorakan dan tepuk tangan meriah dari para hadirin.*
(Humas Provsu)-(Riva)