Asahan, 22/3 – Ribuan orang dari berbagi tempat memadati lokasi rumah orang tua Ustadz Abdul Somad (UAS) pada malam ke-3 wafatnya Ibunda beliau, Kamis (21/3). Antusias masyarakat datang dan memberikan doa pun hampir tidak putus sepanjang acara tahlil berlangsung.
Gubernur Sumatera Utara, H Edy Rahmayadi bersama Wakil Gubernur Sumut, H Musa Rajekshah beserta rombongan pun ikut hadir di tengah-tengah padatnya masyarakat memenuhi jalan dan halaman sekolah, menyaksikan gambar UAS dari layar lebar.
Dalam sambutan singkat, Gubernur mendoakan yang terbaik untuk UAS dan keluarga yang ditinggalkan. Begitu juga doa untuk kebaikan rakyat Sumatera Utara, khususnya masyarakat Desa Silo Lama, Kecamatan Silau Laut, Kabupaten Asahan, kampung kelahiran UAS.
“Saya tidak berpanjang sambutan. Karena rasanya percuma kita menasehati ustadz (UAS), karena selama ini beliau yang menasehati kita,” ujar Gubernur Sumut didampingi Wagub Sumut, Ketua TP-PKK Sumut, Hj Nawal Edy Rahmayadi dan Wakil Ketua TP-PKK Sumut, Sri Ayu Mihari Musa Rajekshah.
Edy mengaku salut dan yakin, kecintaan dan kebanggaan umat kepada Ustadz Abdul Somad dapat dibuktikan dari kehadiran beliau di berbagai tempat, selalu ramai dikunjungi warga yang ingin mendengar tausiah. Termasuk dalam momentum tahlilan seperti ini.
“Dimanapun beliau berada, saya percaya selalu ramai. Bahkan di tempat yang jauh seperti ini. Semoga kita semua diberikan yang terbaik oleh Allah SWT,” ujar Edy.
Saat tahlilan berlangsung, tampak wajah UAS yang kerap tertunduk mengikuti acara. Bacaan takhtim, tahlil dan dzikir pun diikuti oleh ribuan warga yang memadati lokasi rumah ahli bait sejak awal. Sementara dalam tausiahnya, UAS mengaku bangga mempunyai seorang ibu yang baik dan hebat, menceritakan bagaimana semasa hidup Ibunda, banyak ajaran yang patut dicontoh oleh kaum ibu.
“Di dalam hadits disebutkan bahwa kalau orang sudah meninggal, sebutlah yang baik-baik tentang dirinya. Apakah ibu saya orang baik?” tanya UAS kepada masyarakat dan dibalas dengan jawaban ‘baik’.
Adapun UAS menyampaikan empat hal yang penting untuk diamalkan oleh orang tua, khususnya kaum ibu. Pertama adalah kesenangan almarhumah bersedekah kepada banyak orang, tetangga hingga kepada warga di kampung halaman, meskipun Alm Hj Rohana telah lama menetap di Pekanbaru, Riau.
“Kedua, ajaklah anak kita bercerita tentang ulama. Makanya yang kami idolakan adalah ulama. Ketiga adalah ibadah. Kami tak sanggup seperti ibu saya. Beliau ibadahnya kuat, selalu mendoakan kami,” cerita UAS.
Sedangkan yang keempat, kebaikan almarhumah ibunda yang paling diingat oleh UAS adalah sangat mementingkan pendidikan anak, khususnya Agama. Karena itu dirinya mengingatkan umat agar memperhatikan pendidikan Agama Islam.
Di akhir tausiah, UAS pun meneteskan air mata saat menceritakan bahwa dirinya hampir tidak ada rasa menyesal, karena telah mengabdikan diri melayani Ibunda tercinta. Apapun permintaan Almarhumah, selalu dia ikuti.
“Hanya satu saja yang saya sesalkan, kalaulah sempat saya memeluk ibu sebelum dia pergi. Hanya itu,” tutup UAS dalam tangisnya.
Usai tausiah, Gubernur Sumut, Wagub Sumut dan seluruh rombongan pun kemudian beristirahat sejenak di rumah ahli bait sebelum bertolak.
Hadir juga dalam acara tersebut, Wakapolda Sumut, Bigjen Pol Mardiaz Kusin Dwihananto, Anggota DPR RI, Gus Irawan Pasaribu, Wabup Asahan H Surya, Bupati Labura, Kharuddin Syah serta sejumlah pejabat. (*)
(Humas Provsu)-(Riva)