Humbahas, 11/3 – Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi memotivasi aparatur pemerintahan tingkat kecamatan dan desa tentang pentingnya meningkatkan sumber daya manusia (SDM) untuk kesejahteraan rakyat. Dengan potensi sumber daya alam (SDA) yang cukup, provinsi ini seharusnya menambah ekspor sayur.
Hal itu disampaikan Gubernur pada pertemuan bersama camat dan kepala desa se-Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas) di Aula Badan Keuangan, Dolok Sanggul, Humbahas, Senin (11/3). Menurutnya sebagai daerah yang subur, kabupeten ini harus bisa mengelola potensi pertanian secara maksimal dan menjadikan para petani hidup sejahtera.
“Ayo para camat, kepala desa, sayangi rakyatmu, perhatikan,” ujar Gubernur di hadapan ratusan aparatur pemerintahan di Humbahas.
Dalam hal pengelolaan SDA, Gubernur mengatakan bahwa perhatian Pemerintah Provinsi (Pemprov) kepada Kabupaten Humbahas cukup besar. Sebab pada dasarnya potensi dari sektor pertanian terus menjadi andalan. Apalagi daerah ini sebagian besar pencahariannya sebagai petani.
“Nanti kalau permintaan (bantuan pertanian) itu kita akan bahas bersama jajaran di provinsi. Makanya cerita pertanian ini, kalau Humbahas minta 100 ekor kerbau, saya minta ada (bantuan) 500 kerbau di sini,” sebut Edy Rahmayadi.
Langkah itu, katanya, agar selain mengembangkan peternakan, juga bisa mendukung penyediaan pupuk organik melalui kotoran kerbau. Dengan demikian, produksi pertanian yang berkualitas bisa dihasilkan. Muaranya adalah mendorong upaya ekspor sayuran, setidaknya ke negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura.
“Saya mau, kalau bisa saya tandatangani ekspor (hasil pertanian) setiap tiga hari. Tapi pakai pupuk organik, tak boleh pakai pestisida. Makanya saya mau ada kerbau, kotorannya bisa digunakan jadi pupuk. Itu makanya kita mau buat pabrik pupuk di sini,” sebut Gubernur yang didampingi Ketua TP-PKK Sumut Nawal Edy Rahmayadi.
Melihat antusiasme dan komitmen Gubernur tersebut, Bupati Humbahas Dosmar Banjarnahor menyampaikan, saat ini sejumlah komoditi terus dibudidaya dan menjadi andalan seperti pertanian jagung, cabai, padi, kentang, bawang dan lainnya.
“Sekarang harga jagung sudah lumayan baik, kita berharap Humbahas jadi pusat pangan nasional. Dengan begitu, kita harapkan pertanian lebih maju, agar anak kita nanti tidak mencari kerja ke daerah lain atau kota besar,” katanya.
Dosmar juga menyampaikan, kondisi harga kopi di petani jauh lebih kecil dibandingkan dengan harga kopi di warung tertentu. Begitu juga pupuk yang langka di masyarakat. “Terimakasih atas bantuan dari Pemprov Sumut ke sini. Kita juga minta perhatian untuk sektor pendidikan, pariwisata dan infrastruktur,” sebut Dosmar, yang selanjutnya menyerahkan proposal bantuan kepada Gubernur secara langsung.
Sebelumnya, Gubernur Edy Rahmayadi juga melihat dan menandatangani prasasti gedung Akademi Keperawatan Humbahas, serta melantik pengurus Korpri Kabupaten Humbahas. Sebelum beranjak, Gubernur juga menerima hibah sertifikat tanah untuk pembangunan Pertanian di Kecamatan Paranginan.**
(Humas Provsu)-(Riva)